Emil Dardak Dinilai Layak Masuk Bursa Capres 2024

Yusril Ihza Mahendra bersama Emil Dardak (ilustrasi)

WARGA NU MENANGKAN PBB 2024 -- Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon memberi tanggapan mengenai gambaran politik Pilpres 2024. Menakar siapa yang akan menjadi suksesor Joko Widodo dalam memimpin Indonesia di tahun 2024 sampai 2029.

"Yang pasti memang 2024 pemilu dan harus ada calon yang harus dipilih publik. Namanya harus ada calon kalau kita bisa nyalon ya nyalon kan gitu. Gak bisa kita pungkiri memang 2024 itu ada pemilu. Kalau tidak ada kandidat ya nggak pemilu dong," ujar Jansen saat mengunjungi kantor Tagar, Rabu, 31 Juli 2019.

Menurut dia, peluang pencalonan partai politik untuk berlaga pada Pilpres 2024 masih sangat terbuka bagi siapapun, termasuk Partai Demokrat.

"Saat ini bibit itu sangat beragam ya, ada Anies, Ridwan Kamil, Ganjar, Emil Dardak, Khofifah, Bima Arya, Puan, dan Sandiaga," ucapnya

Jansen juga mengatakan tidak menutup kemungkinan Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjadi capres pada 2024.

"Kalau menurut aku ya lengkap ya. Dia jaga perilaku gitu, sekolahnya bagus. Dia lebih dari cukup bahkan. Apa lagi yang diperlukan? Secara pendidikan dia belajar di Akmil, Nanyang Singapura, dia juga belajar kebijakan publik di Harvard. Sudah lengkap lah menurut saya," ucapnya.

Menurut dia, AHY sangat memiliki kapabilitas untuk memimpin Indonesia di masa yang akan datang. Bahkan, putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu sudah memiliki guru politik yang sudah sangat khatam di bidang politik dan pemerintahan.

Secara kapabilitas dari segi kepemimpinan dan ketegasan AHY menurun dari SBY yang juga sama-sama punya latar belakang kemiliteran.

"Dia juga sudah belajar dari ahlinya. Banyak pemimpin di dunia ini yang belajar sama Pak SBY. Dia champion of democracy, champion HAM gitu, banyak orang mau belajar. Tempat orang banyak belajar bapaknya sendiri," ujar Jansen. (sumber)