Header Ads

  • Breaking News

    Beberapa Skenario Solusi Damai Yaman

    Konflik Yaman telah hampir satu dekade, namun sampai saat ini belum ada solusi yang dicapai masing-masing pihak untuk mencapai perdamain.

    Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa skenario solusi untuk Yaman melihat kondisi dan deadlock yang ada saat ini.

    1. Status Quo

    Yakni menganggap bahwa solusi sudah ada dan tak perlu dicari dengan mempertahankan kondisi yang ada saat perjanjian dilakukan.

    Itu udah diterapkan oleh Korea Utara dan Korea Selatan, Tiongkok dan Taiwan, Somalia dan Somaliland, Israel dan Suriah, Maroko dan Sahara serta contoh lainnya seperti politik internal Libya dan Suriah.

    Dalam kasus Yaman, jika status quo dianggap sebagai solusi maka terdapat tiga pemerintah supra yakni, pemerintah yang sah dengan dewan kepresidenan atau PLC, pemerintahan bentukan Houthi di Sanaa dan pemerintahan separatis Yaman Selatan di STC.

    2. Mengakomodasi perwakilan kelompok Houthi di PLC namun itu akan sulit diterima oleh kelompk Houthi karena mereka akan menganggap bahwa mereka hanya seperti negara bagian saja di pemerintah Yaman.

    3. PLC dan pemerintahan Sanaa buatan  Houthi membentuk pemerintahan dewan tertinggi di Sanaa dengan kemungkinan tiga presiden yang berotasi setiap dua tahun sekali. Sistem kepresiden yang berotasi ini menjamin keadilan waktu dan mirip sistem tiga presiden di Bosnia.

    Presiden dapat dipilih oleh masing-masing wilayah atau ditunjuk. 

    Sistem Raja Bergilir juga ada di Malaysia tapi khusus untuk kepala negara.

    4. Menggelar pemilihan atau referendum.

    Masing-masing pihak menjadi sebuah partai dan biarkan pemilih yang menentukan siapa yang harus berkuasa. Namun ini sangat sulit dilakukan karena harus membentuk KPU yang adil, sistem pemilihan yang sesuai dan harus memperhatikan resolusi PBB soal Houthi dll. 

    Libya saat ini sedang dalam proses pemilihan namun untuk menentukan tanggal saja, masing-masing pihak sudah bertikai.

    5. Memberi ruang kembali terbentuknya negara, kesultanan dan emirate yang menjadi komponen dasar Yaman khususnya di Yaman Selatan di era Inggris untuk memberikan ruang otonomi luas bagi warga terbebas dari elite pusat.

    Referendum dapat dilaukan di entitas keemiran itu untuk bergabung ke Yaman Selatan, pemerintah atau ke Houthi.

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad